Rabu, 28 Januari 2015

Amarah mu, Kasih mu IBU


Terimakasih kepada ibu yang telah melahirkan aku dan kedua kakak ku....


Dimana usia 58 kini tak lagi bisa dikatakan muda, melainkan usia tua namun kasihnya tak pernah habis melainkan kesabaran dan cinta disaat melahirkan kami di dunia yang banyak tantangan.
Tak ada makhluk yang tak mempunyai salah kepada siapapun...begitu pula kita sebagai anaknya yang selalu membuat orang tua kita menangis terpendam selama mereka mampu memendamnya...
Ketika kejadian beberapa tahun lalu....ayah dan ibu mendapat kejutan hebat dari kakak pertama ku, dimana saat itu juga kakak ku pulang dari kota pelajar dengan menangis dan tak pernah sekali pun meminta maaf kepada ayah dan ibu, dimana kakak ku telah membuat kesalahan terbesar dimana disaat seharusnya dia belajar di universitas mahal dan ternama di kota pelajar, dia tidak pernah lagi melanjutkan kuliah disaat semester 3. Dan disaat seharusnya dia lulus, dia selalu minta uang kiriman untuk biaya kuliah dan biaya untuk wisuda.

“pak, saya minta maaf telah membohongi selama ini tidak pernah kuliah lagi semenjak semester 3, saya sudah menggadaikan semua barang-barang yang saya miliki untuk dugem di kota pelajar” begitu penjelasan kakak dengan suara parau disaat menangis.

“terus, selama ini bapak dan ibu mengirimkan uang dan uangnya kemana saja itu semua?” tanya bapak dengan nada marah namun tetap mencoba mengendalikan emosi. 


Belum sempat kakak menjelaskan semuanya, datanglah ibu dengan wajah yang kacau dan pulang dengan waktu yang cepat demi menemui anaknya yang memberikannya kejutan tersebut.

“Kacau....kenapa kamu baru saat ini cerita sama kami?kenapa tidak disaat kamu berhenti kuliah waktu itu? Kamu tidak merasakan bagaimana bapak dan ibu membanting tulang untuk kamu dan kedua adik mu? Dimana fikiran kamu saat itu?” suara ibu yang kacau dan marah karena shock berat.

“maaf bu, aku tidak berani untuk memberi kabar orang rumah mengenai hal tersebut, aku tidak mau memberatkan orang rumah, tapi kalau tidak segera aku kasih tahu kalian, pasti lama kelamaan akan ketahuan juga”, balas kakak ku dengan rasa bersalah dimana baru kali ini dia melihat ibu yang marah dan menangis karena pusing memikirkan tingkah laku yang di lakukan dia.

“udah bu, sabar. Tadi saya juga emosi dan kaget setelah dikabari seperti ini..udah bu tenang, besok juga kita harus ke kota pelajar untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin, kita ambil barang-barang yang pernah dia gadaikan selama dia disana, kita pindahkan kuliah saja dia ke kota pahlawan.” Usaha bapak membujuk ibu supaya tetap sabar dan tenang menghadapi seperti ini.

“tapi pak, ibu gak uang tunai saat ini kalau harus melunasi semua, mau dapat uang dari mana pak? Apa cukup gaji yang kita kumpulkan untuk anak-anak kita yang lain untuk melunasi dan menyelesaikan masalah kakaknya?” dengan bingung ibu masih tetap menjaga emosi untuk tidak melakukan kekerasan kepada anaknya sendiri walaupun sebesar apapun kesalahan anaknya.

“cukup bu, nanti bapak akan ambil uang ke bank, ini bapak mau hubungi sopir dulu buat besok kita berangkat subuh menuju kota pelajar tersebut.” Dengan pernyataan tersebut mampu membuat hati ibu agak tenang.


Itulah kejadian demi kejadian yang dilakukan anaknya kepada orang tuanya, namun mereka tetap memberikan penyelesaian dan kesabaran supaya anaknya tetap sama mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan baik seperti yang lainnya.
Dimana kejadian tersebut adalah pelajaran bagi ibu dan bapak untuk mendidik kedua anaknya yang lainnya supaya tidak terjadi kembali.

“dek, kamu lihat sendiri kan kejadian beberapa tahun lalu yang dilakukan kakak mu kepada kita, dimana bapak dan ibu mengeluarkan uang dan membiayai kebutuhan anak-anaknya supaya kalian menjadi yang terbaik, kita gak ingin apa-apa dari kalian. Kalian sukses kita, terutama ibu selalu senang, ibu gak pernah lupa untuk mendoakan kalian disetiap sujud dan setelah selesai sholat wajib maupun sunnah.”

“iya bu, aku juga gak mau memberatkan biaya kepada bapak dan ibu, aku akan berusaha untuk yang terbaik demi bapak dan ibu senang.” Dengan hati kecil menangis akupun mencoba dan berusaha untuk memberikan yang tebaik kepada mereka.

“kamu jangan pernah malas belajar, apa kamu mau di usia mu kamu masih kuliah seperti kakak mu dulu?tua di bangku kuliah? Ibu hanya ingin anak-anaknya menjadi anak yang sukses dimanapun kalian berada dek.” Dengan nada pilu ibu sambil membelai kepalaku.


****suatu sore hari***


Setelah curahan hati ibu kepada anaknya yang ketiga, mendadak kakak ku yang pertama pun marah dimana dia ingin pindah bekerja ditempat istrinya tinggal saat ini, karena dia tidak ingin berjauhan jarak dengan istrinya karena dia sudah mempunyai keluarga kecil.

“bu, saya pusing kalau caranya kayak begini terus-terusan, saya gak fokus kerja kalau istri saya di jakarta dan saya bekerja di sini. Saya ingin cari kerjaan disana bu.” Dengan emosi dan wajah lelah kakak meminta kepada ibu.

“emangnya cari kerjaan di jakarta semudah gitu? Kalau kamu melepaskan kerjaan disini, apa sudah pasti kamu langsung mendapatkan kerja di jakarta nantinya?” ibu pun cemas apabila kakak pindah kerja belum tentu mendapatkan pekerjaan seperti saat ini.

“kalau gak dicoba, bagaimana bisa tahu bu?saya harus ijin sama kantor untuk mengikuti test wawancara di jakarta.” dengan nada membentak kakak tetap keras kepala.

“kamu ijin terus, apa nanti teman-teman mu gak akan iri pada mu, begitu pula atasan kamu apa kamu tidak merasa gak enak kepada beliau?” ibu terus memastikan dan tidak ingin anaknya tidak berfikir dulu sebelum berfikir.

“bagaimana tidak ijin bu, disana test wawancara selalu jam hari kerja, kalau saya tidak ijin, kapan saya mau dapat kerjaan? Saya sudah mendapat panggilan dari email, tapi karena saya tidak ijin di kantor saya kerja saat ini, saya gak pernah bisa ikut test wawancara dimana perusahaan-perusahaan yang saya ikuti test dan persyaratannya untuk mencari pekerjaan.” Dengan rasa sebal kakak karena ibu masih bersikeras ingin dia berfikir dulu lalu meninggalkan ibu di ruang tv.


Setelah lama ibu dan kakak beradu mulut mengenai kakak yang ingin pindah pekerjaan, ibu selalu sedih memikirkan apa yang dilakukan anaknya ini. Ibu tidak ingin kejadian tidak terduga di beberapa tahun silam lalu terjadi kembali pada kakak ku yang pertama disaat masih di bangku kuliah.


“dek, ibu bukannya gak pengen kakak mu gak pindah pekerjaan di jakarta, ibu cuman kepikiran apa disana nanti kakak mu akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai keinginannya apa tidak, walaupun kakak mu sudah berkeluarga ibu masih memikirkan dia kalau bersikap seperti anak kecil dan membuat istrinya tidak sabar menghadapinya”. Rasa cemas ibupun mulai timbul disaat H-1 kakak pergi ke jakarta untuk memenuhi panggilan kerja di jakarta.

“ya sudah bu kalau itu memang sudah keputusan kakak, biarkan saja dulu, ibu gak usah terlalu memikirkan dia, nanti ibu pusing memikirkannya terus, apalagi sekarangkan dia juga sudah dewasa sudah tahu benar atau salahnya dia, biar dia belajar bertanggung jawab bu, dia juga sudah berkeluarga sekarang.” Dengan bijak aku menasehati ibu supaya ibu tidak terlalu memikirkan kakak pertama apa yang sudah menjadi keputusannya disaat pindah kerja kejakarta.

“iya dek, alhamdulillah dia sudah mendapat pekerjaan yang layak disana, dulu saat kakak mu gagal kuliah di kota pelajar banyak tetangga mu yang berbisik-bisik satu sama lain, ibu hanya bisa cuek dengan apa yang mereka bicarakan tentang kakak mu, yang penting ibu sudah tidak bertanggung jawab lagi dan tidak berdosa karena ibu dan bapak tidak membiarkan kakak mu untuk tidak lanjut kuliah lagi. Dan sekarang bisa dilihat hidupnya sekarang lebih enak dan terang dibanding dulu waktu masih di jaman kuliahnya di kota pelajar, untung ibu dan bapak langsung mengambil alih supaya kakak mu pindah ke kota pahlawan untuk melanjutkan kuliahnya. Dan sekarang malah orang-orang yang dulunya membicarakan kakak mu hidupnya tidak seberuntung kakak mu.” Dengan wajah sedih ibu bercerita isi hatinya.

“iya bu, alhamdulillah sekarang hidup kakak sudah tidak seperti dulu lagi, itu karena ibu dan bapak sudah mendidik kita supaya tidak menjadi anak yang tidak berguna.” Sambil ketawa pun aku menepuk bahu ibu.

“iya dek, alhamdulillah kakak mu yang kedua juga masih memberikan uang kepada ibu untuk membantu biaya kuliah mu, jadi ibu tinggal punya kewajiban untuk membuat mu kuliah sampai selesai, dan kamu juga harus berusaha, jangan malas-malasan untuk mencapai semuanya. Nanti setelah lulus kamu bisa kuliah yang lebih tinggi lagi sambil cari kerjaan dek, buat pengalaman di dunia kerja nantinya”. Nasehat ibu kepada ku dimana dia tidak ingin anaknya yang perempuan sendiri gagal seperti anaknya yang sebelumnya.



Terimakasih ibu Sri Rejeki(58) dan bapak Bambang Suharto(62) yang sudah mendidik kami (hengky,adit dan nindha) menjadi anak yang bisa membanggakan kalian, walau kalian selalu marah kepada kami, namun kemarahan kalian adalah nasehat awal bagi kami supaya kami mampu menjadi manusia yang kuat mengahadapi dunia persaingan saat ini. Menjadikan kami anak yang tidak pernah mengeluh selamanya, tidak pernah membuat kami merasa kekurangan apapun walau dirumah kalian selalu apa adanya dibanding keluarga kalian yang lain, karena kalian membanting tulang untuk anak-anak mu...terimakasih sudah memenuhi kewajiban dan hak kalian untuk kami bertiga selama kami menjadi manusia di bumi yang indah ini. (nd)
Tulisan ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ibu. Tulisan lainnya dapat diakses di websitehttp://nulisbarengibu.com 

Sepasang Mata Tak Mungkin Kembali Lagi

Sepasang Mata Tak Mungkin Kembali Lagi

Kenalin..gue maria dimana gue punya 3 soulmate dan mereka pun cowok semua. Yang pertama si putra, dimana cowok fotografer, playboy dan stylish. Yang kedua Ifan, dimana si ifan ini cowok basket popular di sekolah yang selalu stay cool, ngomong cuman kalau butuh, paling baik diantara 2 cowok soulmate gue yang lainnya. Yang terakhir ini nih si Singgih, dimana sekarang dia sudah menjadi dokter di RS terkenal di ibu kota, chinesse, murah senyum, paling bijaksana kalau nasehatin orang. Kita berempat saling mengenal disaat kita masih sekolah karena hobby kita sama yaitu basket, jadi hati kita di jadiin satu di lapangan basket terssebut.
Terik fajar pun mulai kembali menyinari hari esok...
Dimana 4 tahun silam sudah tak pernah bertemu kembali dengan kekasih yang lama tak bertemu dikala jarak memisahkan kesibukan satu sama lain.
Maria berkumpul bersama tiga cowok soulmatenya sejak dia sekolah dulu, dimana mereka berempat selalu berbagi canda,tawa,suka dan duka. Mereka tak pernah saling lost contact walaupun mereka berbeda tempat tinggal merantau mereka.
***meet up di cafe
Putra : “nah gini dong, sekali dua kali kita bisa meet up bareng, udah lama sejak kita lulus SMA gak pernah nih kita ngumpul kayak gini, palingan gue cuman bisa kumpul sama si Ifan doang. Lu mah sibuk ngurusin cowok yang loe taksir sampai sekarang (sambil mengelus rambut maria)”
Maria : (nyingkirin tangan putra) “ah..apaan sih lu put, lu kira gua anak mami kayak lo ngelus-ngelus kepala orang...hahahaha. siapa yang bilang gue sibuk ngurusin tuh orang, gua udah hampir give up sama tuh orang cueknya minta di lempar sepatu.”
Singgih : “siapa pula loe suka sama tuh orang? Kan ga ada yang jodohin loe sama tuh bocah, udah lah lupain aja, kalo loe mau kita bisa bantu, ya gak men?”
Ifan : “ hahaha...iya ya, perasaan dulu jaman kita SMA nih bocah hampir dimana-mana keluarnya sama cowok selain sama kita, sekarang lihat sendiri keluar rumah aja bisa dihitung pakai simpoa berapa kali doang kalo gak sama kita”
Maria : “ah lu mah fan biasanya idem bantuin gua sekarang sekali dipancing sama singgih langsung comel sok ceramahin gua. Lalalalala (nutup telinga).”
Singgih : “ hahaha...kita comel sama loe tuh karena kita peduli, supaya lo harus ninggalin cowok seperti si indra, mau sampai kapan loe masih tetep ngejar-ngejar dia? Gimana kita mau bantu kalo loe sendiri aja susah lupain dia?”.
Maria : “ ah...ya sudah lah biarkan ntar gue lupa sama indra dimana bersamaan angin menerpa ingatan gue (nyandarin kepala dibahu putra).” Udah ah, ngapain disini malah bahas masalah gue yang belum bisa ngelupain sosok manis gue sih? Gimana sama percintaan kalian sendiri? Lo put apa kabar sama cewek lo yang sekarang? “
Putra : “ gue mah baik-baik aja, selama gue gak ketemu sama lo saat gue lagi jalan sama cewek gue, soalnya gue gak mau jaman sekolah dulu terulang, karena loe yang sukanya meluk-meluk orang seenaknya dikala gue lagi jalan sama gebetan gue.”
Ifan : “hahahaha...loe masih inget aja masa gokil itu put, gue kira itu cerita lama, ternyata maria masih seperti itu? Hahaha...makanya mar,buruan gih cari orang yang bisa lo ajak jalan mulu tanpa ganggu calon gebetan orang.”
Maria : “yaelah put, itu mah cerita lama kan yang terakhir kejadian seperti itu waktu 2 tahun lalu, dan gue pun juga spontan..hahaha habis gue gemes sama loe, loe ke jakarta gak ngabarin gue pula, kan loe udah menetap di bandung waktu itu. Tenang bro..gue akan usaha sekuat tenaga angin untuk cari gandengan gue biar kalian semua puas.
Putra,ifan dan singgih pun ketawa bareng setelah mendengar suara sebel maria diamana dia sebel sama tiga soulmatenya yang nasehatin mulu.
Gak cukup 3 jam ngobrol di cafe kita berempat pun lanjut jalan menyusuri dinginnya malam, kita berempat pun tak pantas di sebut sahabat, melainkan keluarga kecil, apalagi gue sudah kenal dekat saat kecil sama si putra. 
Ifan : “mar, besok ada acara gak loe, kalau gak ada mau gak loe nemenin gue? Kan siapa tau gue ngajak loe, ntar loe kecantol sama cowok lain.”
Maria : “ ehm...gak ada sih, gue kosong kayaknya, bentar gue inget-inget dulu...sepertinya gak ada fan, emang loe mau ngajakin gue kemana?”
Ifan : “besok jam 20.00 gue dapet undangan temen gue nikah, nah mumpung loe gak sibuk, gue ajak loe aja ke acara, gimana mau gak?”
Maria : “asal loe yang jemput gue aja, gue mah mau-mau aja fan...gimana? hahaha “
Putra : “ ngobrolin apa kalian kok asik berdua gitu kelihatannya.”
Maria : “ah loe put kepo mulu jadi orang, yang punya pasangan dilarang kepo di arena gue. Hahah..”
Putra : “anjirrr loe bahasa loe ngumpulin dari mana?gue mah care gak kepo ya...bisa bedain gak sih mbak? “
Ifan : “gue mau ajakin maria ke acara retha besok, mumpung dia kan belum dapet pasangan, siapa tau dia ketemu cowok di sana.”
Singgih : “hahaha loe emang bener-bener sahabat gokil fan, ada aja ide loe biar nih bocah bisa move on dari si indra. Oh ya, jangan lupa fan, besok ke acara si retha lo awasin mulu nih bocah biar gak kabur pulang, biasanya kalo borring sama acara kayak gitu langsung kabur pulang tanpa pamitan kayak jaman dulu. Hahaha”
Maria : “ ah lu mah nggih, itu mah salah loe sendiri asik sama temen-temen lo, gue lo cuekin, gue disana kan gak kenal siapa-siapa gimana gue gak borring sama tuh acara coba?”
Ifan : “tenang bro (tepuk bahu singgih) gue nggak akan biarin nih bocah kabur tanpa pamit, kalo perlu gue pakai rantai terus gue kasih tulisan gede di belakangnya “SINGLE BUTUH PASANGAN”.
Maria : “asem lo fan...hahahah lu kira gue barang dagangan...awas aja kalo itu beneran gue males lu ajak keluar.”
Sabtu pukul 20.00 dimana ifan ngajakin gue keacara nikahan temennya, dan gue pun berusaha keras tampil gimana cewek dandan semestinya, karena gue ngehargain sahabat gue biar dia gak malu punya temen yang jarang dandan di muka umum.
Ifan : (didalam mobil) “gue salut sama lu mar, loe tuh perfect, tapi emang bener-bener ya tuh si indra, cewek baik luar dalem dicuekin gitu aja, kalo gue jadi lo udah gue tinggalin cari cowok lain.”
Maria : “ehm....udah lah (males ngomong bahas indra)”
***buka pintu mobil
Maria : “wow...ini acara nikahan fan? Baru tahu gue di indonesia ala nikahannya gak mau kalah sama artis-artis...gue kira di indonesia yang meriah cuman party birthday doang.”
Ifan : “ (hold my hand) sssst yuk masuk....
Setelah ifan ngenalin gue sama temennya yang nikah lanjut lah gue dikenalin sama temen-temennya yang lain yang ikut dateng ke acara nikahan si retha. Disaat gue ambil minuman, focus sama seseorang yang gak asing di kehidupan gue, tapi entah itu cuman bayangan gue yang susah gue hilangin apa emang beneran entahlah, gue sendiri gak faham.
***kirim message ke indra
Sekian lama gue gak pernah contact dia lagi, kali ini gue beraniin untuk send message ke dia untuk memastikan
Maria : “ndra, kita bisa ketemuan di toilet gak, gue mau ketemu sama loe penting.”
Indra : (buka inbox message, lanjut nyamperin gue ke toilet sambil clingukan nyariin gue)
***gue nungguin indra di toilet
Indra : (megang bahu gue) mariana...”
Maria : “ hai, lama kita gak bertemu, dan sekarang kita di temukan dalam satu atap (saling bersalaman)
Indra : “lo kapan balik dari paris? Kesini sama siapa lo mar? Kok gak ngasih tau gue?”
Maria : “ gue udah sebulan lalu balik dari paris, gue sama siapa itu gak penting bagi lo (focus sama cincin baru yang melingkar di jari manis di sebelah kiri).
Indra : “oke kalau loe gak mau kasih kabar sama gue, mungkin loe  mau kasih surprise buat gue.”
Maria : “sejak kapan loe pakai cincin di jari manis sebelah kiri ndra (sambil pegang tangan kirinya), perasaan dulu saat gue kenal loe dari awal loe gak pernah pakai cincin....jangan-jangan loe.....(geleng kepala sambil lepasin tangan indra)
Indra : “maaf mar, bukannya gue gak ngasih tau sama loe...tapi...”
Maria : “cukup ndra cukup..loe gak usah lanjutin omongan kosong loe, loe gak usah ngomong gue udah tau...oke loe emang pinter gak ngasih tau kabar...fine... lo gak sama gue udah gak pacaran saat gue udah pergi ke paris, tapi seenggaknya kan loe ngasih kabar atau ngundang gue kalo lo udah tunangan sama orang lain. Jadi gue gak perlu susah payah terlalu cepat gue balik ke jakarta yang niatnya mau ketemu cepet sama loe tapi ternyata apa ndra....”
Indra : “maaf mar, bukannya gak mau ngundang loe, gue juga udah ngabarin ke putra untuk ngasih tau ke loe tentang acara tunangan gue, dan gue gak tau kalo ternyata malah loe gak tau kalau gue udah tunangan sama gue...”
Maria : “oke...cukup..anggap saja kita gak saling kenal sekarang...bye (pergi menuju ke dalam gedung mencari ifan sambil menangis dan lari)
Indra : “maaf mar, sebenernya gue juga masih suka dan sayang sama loe, tapi karena gue udah nemuin yang ngisi hati gue, gue gak mau sia-siain saja, gue harap loe ngerti (menyesal setelah mengetahui begitu terpukulnya mariana akan tidak taunya dia sudah tunangan dengan orang lain).”
***ketemu ifan di dalam gedung
Ifan : (sambil memeluk mariana) loe kenapa nangis sampai kayak gini? Loe di kejar apaan?”
Maria : “ gue gak kenapa-napa fan (tetep mencoba gak nangis, tapi gak bisa)
Ifan : “ yaudah kalau gitu kita pulangs aja yuk, loe pasti butuh istirahat”.
Sambil jalan gue sama ifan masih ngobrol, dan di saat itu pula gue masih dipeluk ifan dan ifan pun masih bertanya-tanya kenapa gue sampai nangis sesegukan seperti itu.
Maria : “fan, loe dikasih tau sama putra tentang undangan yang kasih sama indra selama gue di paris gak? Jawab sejujurnya aja fan”.
Ifan : “ ehm....tentang undangan tunangan si indra? Maaf mar sebelumnya, bukannya kita gak mau kasih kabar ke lo mengenai undangan tersebut, tapi kita di jakarta gak pengen loe yang di paris nanti bakalan sedih dan gak fokus sama kesibukan loe disana, jadi kita rela kalau elo marah sama kita kalau kita jahat gak mau kasih kabar tentang ini.
Maria : (mengusap air mata) kalian memang benar waktu kita kumpul di cafe, gue harus move on, karena gue gak tau kenapa kalian bersikeras supaya gue buruan move on, ternyata ini rencana kalian disaat gue harus tau kalau sepasang mata mencintai tak mampu berdekatan kembali seperti dulu, karena sepasang mata tersebut sudah menemui sepasang mata yang baru.” (nd)
*******************************END**********************************************


Bisnis yang Menjanjikan

Assalamualaikum cantik.....

hai para pembaca, sudah tahu kan yang lagi ngetrand saat ini? apalagi sih kalau gak bisnis online atau yang biasanya kita sebut olshop...heheheh

bisnis oh bisnis...begitu menyebut kata bisnis yang terbayang hanya menghasilkan seberapa banyak "UANG" yang akan kita dapat nantinya...
bisnis bisa dilakukan oleh beberapa segment, baik muda maupun tua. baik kaya ataupun kurang mampu.
selama bisnis yang kalian tawarkan menjanjikan disetiap  kesempatan kenapa tidak? hehehehe

oke...gue disini bakal kasih tau tips kalian...
pertama kenalin barang yang gue tawarin nih...





iyup....ini nih bisnis yang saya tawarkan kepada kalian....kita memproduksi gift handmade lho...jadi gak mahal dibanding yang lainnya...

kita menjual handmade rangkaian bunga dari bahan pita, tenang bungan ini gak bakalan layu, begitu juga akan selalu awet di hati yang akan kalian kasih...bunga ini cocok buat wisudaan, memberikan kado ulang tahun, valentine, dan hari special lainnya...murah kok...untuk harga kita jual 9000/tangkai. untuk satu buket (isi 5 tangkai) kita bandrol 40.000. tenang...gak mahal kan? hehehe

selain bunga, kita menawarkan gift yang cocok dan lagi ngetrand di kalangan muda, untuk gift wisuda, ulang tahun, wedding atau hari special apapun...kita menawarkan scrapbook...
dimana harganya beda-beda guys tergantung ukuran frame. untuk ukuran frame 20x20 IDR 105.000, untuk frame 20x30 IDR 110.000 sedangkan ukuran frame 30x30 IDR 140.000. gimana? murahkan, ini scrapbook udah termasuk frame juga...kalian bisa kreasiin konsep scrapbook yang kalian inginkan...

oh ya...sebelum lupa...itu harga belum termasuk ongkir ya sayang :), kecuali untuk gift bunga area tembalang (Semarang,Jawa Tengah) bisa kita antarkan atau langsung menuju ke tempat kita...

bagaimana? bisnis emang menarik kan? hehehe...
salam sukses Berbisnis..... (nd)

Kamis, 22 Januari 2015

Dekat Tak Berarti Sepasang

Kakak yang Terlalu Nyaman
tidak selalu orang yang dekat, baik dekat dalam berkomunikasi maupun dekat secara bertata muka selalu dikatakan sepasang.
sepasang kekasih pun tak perlu juga orang baru.
sepasang pun tidak perlu dipaksakan, karena hati tidak bisa diajak untuk saling berkhianat satu sama lain.
hati selalu mengikuti naluri dan nafsu, nafsu pun tak selalu juga berfikir yang jernih maupun kotor.
terkadang bukan sepasang kekasih, namun dalam berkomunikasi pun terlalu nyaman.
dimana kenyamanan itu terkadang dapat membuat awal dari sebuah pembukaan hati ke hati.
tak ada kata untuk berbohong, hanya senyum dan ketawa melihat pesan mampu membuat otak dan hati selalu bebeda pendapat.
panggilan kakak dan adik pun terkadang awal dari hati ke hati satu sama lain, dimana terlalu sering memanggil satu sama lain kenyamanan pun mulai muncul, dimana otak kita telah di hasut oleh hati yang terlalu dalam......
(nd)