Rabu, 18 Mei 2016

Berawal Dari Coffee Shop

selamat pagi blogger...

sudah kah minum kopi pagi ini?

kalo saya sih, diawali dengan air putih dan bersyukur

siapa sih yang gak pernah dalam hidupnya minum kopi, walau dia bukan coffee lover?

K.O.P.I

iya...kopi...hitam, manis, dan juga pahit...

tak jarang menemukan tempat nongkrong yang disitu menunya tanpa menyuguhkan "KOPI"

walau saya tak masuk kategori coffee lover, namun tak sesekali saya menikmati dan mencintai

golongan cappucino, caramel, dan juga moccacino

hampir setiap menyempatkan waktu berkumpul dengan teman, partner, dan juga sahabat..tak luput

saya melirik akan menu tersebut,

    ******************************************************************

pagi menjelang siang

hiruk pikuk di suatu kota yang sangat sepi dan sering kita jumpai

coffee shop berlomba-lomba memberikan promo-promo menarik bagi coffee lover

tak cuman seorang pun yang tertarik akan promo mengejutkan tersebut

yah...termasuk saya juga

apa salahnya kita mencoba sesekali untuk mencobanya, mencoba bukan berarti awal dan akhir

ah,,,,lupakan...

coffee shop...

berjuta-juta para pemuda pemudi pun berbondong untuk mendapatkannya, bukan cuma pemuda

pemudi, para orang tua pun juga rela dalam barisan, rela memberikan kejutan untuk anaknya, rela

berdiri di dalam antrean panjang, sesak, panas...

tak perdulinya para pemuda dan pemudi tersebut kepada orang tua yang antre, karena tetap

memegang teguh "Budayakan antri" itu yang selalu dipegang di dalam budaya negara

iya...memang, karena semuanya ikut antri bukan cuman merasakan pegelnya satu jam mengantri

semua orang pun rela menunggu di depan coffe shop setelah subuh  berangkat dari rumah,

merelakan meninggalkan keluarga mereka demi mengantri di dalam kejutan promo tersebut untuk

mengantri sepagi buta tersebut.

apa daya, saya hanya bisa datang ke coffee shop tersebut menjelang dhuhur tiba, dengan antrian

panjang didepan mata saya, antrian yang melebihi audisi nyanyi di televisi

entah apa yang saya pikirkan bisa ikut dalam satu barisan customer, awalnya tak sekalipun

saya ingin mencoba, tapi apadaya saya hanya berfikir, mungkin maksimal saya akan mengantri paling

tidak hanya 3 jam saja, namun....perkiraan saya salah.

di depan antrian saya yang datang dari subuh pun masih belum keluar dari barisan antrian customer.

untung saya bersama rekan saya, rekan yang sama-sama awalnya cuman iseng dan penasaran

jadilah kita saling bergantian berdiri untuk ikut masuk dalam barisan pengunjung tersebut.

  *******************************************************************

coffee shop

banyak sekali coffee shop di bulan ini yang merayakan HUT

di balik coffee shop, semua memiliki cerita

cerita duka, senang, dan juga melelahkan

duka, sedih melihat ibu-ibu setengah baya yang ikut dalam barisan berdiri sendirian yang pingsan

rela mengantri, karena ingin menikmati promo kejutan tersebut, sedih karena melihat antrian yang

bukan cuman-cuman dirasakan.

senang...

iya...senang bisa mengenal dengan orang-orang yang awalnya tidak dikenal sama sekali dalam hidup

sok kenal sok dekat, itu tak masalah, karena kita sama-sama merasakan menjadi keluarga dalam

satu barisan antri. saling ngobrol, saling peduli antara depan dan belakang antian kita.

melelahkan...

gak usah dipertanyakan untuk yang satu ini, dari munculnya terik matahari, hingga matahari sudah

berganti bulan dan bintang yang menghiasi awan. tak terbayangkan bagaimana rasanya.

tak terbayang bagaimana rasa tersebut muncul, setelah kita berhasil mendapatkannya

tak sesekali pun rasa jengkel tiba...

tiba dimana ada ibu-ibu muda yang mencoba curang ingin masuk antrian lebih cepat dengan alasan

ditunggu anaknya...bagaimana anggota lain tidak protes, dimana yang lain sudah antri 4jam, dia baru

antri 1 jam dengan alasan tersebut. dengan rasa jengkel dan cuek kita pun menegur ibu-ibu tersebut

alhasil, ibu tersebut alesan hanya alesan. dia hanya ditunggu oleh anak muridnya, padahal anak

murid tersebut juga ikut dalam antrian dibelakangnya.

bukan hanya ibu itu, pemuda berkacamata pun juga sama dengan ibu itu, dia yang tidak ikut antrian

tetiba muncul di depan kasir..

untung pihak shop tersebut dengan lantangnya teriak kepada pengunjung "ada yang tahu tidak, ini

tadi ikut antri disini (menunjuk posisi pemuda tersebut) bilang sama saya kalau ada yang curang,

kasihan para antrian yang lain sudah berjam-jam antri namun ada yang curang"

saya sebagai customer pun bangga dan senang mendengarkan hal tersebut dari pihak coffee shop

antrian...

iya mengantri seharian, tak hanya sok kenal dengan para pengunjung yang lain, para barista dan cheff

pun ikut menjalin hubungan dengan customer, dengan menanyakan "berapa jam tadi ngantrinya"

dengan kalimat tersebut, saya berfikir awal mula pendekatan dengan customer yang bagus,

terlihat betapa pedulinya para pegawai dengan para pengunjung yang selalu setia mengantri dengan

rapi untuk menikmati olahan dari shop mereka.

coffee shop...

selalu ada cerita untuk siapa saja dan dimanapun...

                           ***********************end*************************************

Kamis, 12 Mei 2016

Mimpi

semua pasti pernah dong yang namanya mimpi...

kalau gak tau mimpi, bahasa lainnya dream

masih gak tau dream? itu lho..biasanya kalo ngucapin selamat istirahat ke orang tercinta, have a nice
DREAM ya...mimpiin aku

namun, saya tak mau membahas mimpi ala putri tidur

mimpi....

iya, mimpi...mimpi itu apa sih? mimpi itu angan-angan, harapan, dan doa....

mimpi itu sebuah lamunan, berawal dari melamun, berkhayal,berharap, dan berdoa...

namun semuanya harus berimbang dalam berusaha...

mimpi....

banyak sekali mimpi-mimpi diluar sana yang masih antre buat kita capai, mimpi bisa jadi kawan maupun lawan

senang, sedih, marah...semuanya bisa dirasakan saat mimpi itu datang, tercapai dalam proses tahap yang panjang maupun sekilat petir.

namun....

aku tak pernah sesekali menolak apapun mimpi yang selalu datang, entah menjadi boomerang atau mungkin bisa menjadi khayal an yang panjang. dan dari mimpi itulah kita bisa terbangun dalam proses usaha.

satu mimpi pun tak cukup untuk dimiliki, dua pun tak puas, berjuta-juta mimpi pun akhirnya datang menyapa kita, entah mereka datang dari masa lalu ataupun untuk masa depan

tak ada yang bisa menghalau kedatangan mereka, jangan pun kita tolak mereka,

mereka yang datang bisa membuat kita terbangun dari lamunan, terbangun dari masa suram, terbangun dari kelengahan.

mimpi....

mimpi besar dalam hidup, adalah kebahagiaan...

kebahagiaan dimana bisa memiliki, dan dimiliki...

kebahagiaan dimana kebahagiaan yang nyata bisa terwujud rapi seperti mimpi itu...

berjuta usaha kita alami untuk mencapai mimpi

semoga yang aktor-aktor di dalam mimpi, bisa bertemu kembali ke dunia nyata.

**********************END****************************************