Jumat, 05 Agustus 2016

Menjemput Agustus

Selamat pagi kau yang terlahir manis

sudah pertengahan tahun saja di 2016, dan 5 tahun lalu kita bertemu

bertemu disebuah gedung yang sama, kita bertemu atau dipertemukan?

entah yang mana yang benar

......................................................................................................................

sudah 2 tahun ini kita tidak pernah satu gedung mengarungi aktifitas sama

dimana aktifitas tersebut dengan status studi yang sama,

hey kau, apa kabar? mana pesona senyum mu tiap hari dan tiap waktu?

(dulu) itu yang selalu membuat aku semangat menjalaninya,

menjalani aktifitas yang sama disaat satu ruang bersamamu,

tak hanya sesekali ataupun dua kali ku menolehkan kepala,

menolehkan kepala (hanya) ingin melihat pesona senyum manis mu

......................................................................................................................

manis.....

itulah julukan untuk mu, dimana kau selalu terlihat manis dengan senyummu

kau yang selalu mengumpatkan senyum manis mu itu dibalik cuek mu

hah!!! itu seperti nostalgia yang akan selalu ku ingat saat mengenalmu

.......................................................................................................................

mungkin, kita akan bertemu (lagi) gak sesering dulu maupun tahun ini,

jikalau kita bertemu, jangan pernah kau hilangkan senyum manis mu

tak sedikitpun rasa benci dan iri ku terhadap orang yang kau suka

ku cukup excited disaat kau masih mau merespon obrolan kita

obrolan dimana melalui media chatting, disitulah ku selalu tersenyum
 .....................................................................................................................

mungkin sebentar lagi jarak akan memisahkan kita, memisahkan antar kota
dan juga provinsi

bagiku emang sedikit berat, berat tak bisa melihat mu dengan malu-malu
saat kau sibuk saat bekerja

namun, tak ada kata menyesal akan keputusanku untuk hijrah ketempat lain

(mungkin) lain waktu kita masih bisa bertemu, aku hanya ingin komunikasi
kita selalu terjaga walau sedikit harapan kecil untuk melihat pesona mu
secara langsung

manis.....

kau lah orang yang selalu membangkitkan amarah studi ku, walau tak secara
langsung kau bercampur tangan

namun ku selalu mempunyai semangat disaat itu, aku bisa membantu mu
disaat studi terakhir mu, dan ujian mu....

ku tak pernah mengharapkan balas budi atas hal itu, aku senang dengan hal tersebut

dengan awal tersebut, kita bisa menjalin komunikasi yang baik

ku tak pernah menyesal pernah mengungkapkan rasa walau malu dihadapanmu

karna itu....

ku bisa belajar akan artinya sebuah harapan, cinta, sayang, dan juga perjuangan

......................................................................................................................................

terimakasih kau yang telah berubah menjadi pria yang dewasa.

menjadi jatidiri yang terbuka akibat kejujuran ku akan sikap mu yang dulu

*****************************end***********************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar